Guru SD Kelas VI Antusias Ikuti Pelatihan Penyusunan Kisi-Kisi Soal Asesmen Berkualitas di Mempawah.

Pelatihan penyusunan kisi-kisi soal asesmen berkualitas bagi guru SD kelas VI di Kabupaten Mempawah dilaksanakan pada 6–9 Oktober 2025 di Gedung Chandramidi. Kegiatan kerja sama Disdikporapar Mempawah dan Yayasan Adiluhung Nusantara ini bertujuan meningkatkan kemampuan guru dalam membuat instrumen penilaian yang valid, reliabel, dan sesuai dengan capaian pembelajaran. Dibuka oleh Widyaprada Ahli Muda Ilhamdi, M.Pd.I, pelatihan berlangsung interaktif melalui diskusi dan lainnya

Suasana kegiatan Pelatihan " Merancang Kisi-Kisi Soal Asesmen Pembelajaran Berkualiats" bagi Guru SD se- Kabupaten Mempawah yang diselenggarakan atas kerjasama Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Mempawah dengan Gerakan Yayasan Se

Mempawah, 6 Oktober 2025 — Suasana Gedung Chandramidi Lantai 1 tampak ramai oleh puluhan guru Sekolah Dasar (SD) kelas VI dari berbagai kecamatan di Kabupaten Mempawah. Mereka antusias mengikuti Pelatihan Penyusunan Kisi-Kisi Soal Asesmen Berkualitas yang berlangsung selama empat hari, 6–9 Oktober 2025.

Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disdikporapar) Kabupaten Mempawah dengan Yayasan Adiluhung Nusantara. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun instrumen asesmen yang berkualitas—mulai dari tahap perencanaan kisi-kisi, penulisan butir soal, hingga analisis hasil asesmen yang sesuai dengan capaian pembelajaran peserta didik.

Pelatihan dibuka secara resmi oleh Widyaprada Ahli Muda Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Mempawah, Ilhamdi, M.Pd.I. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya peningkatan kapasitas guru dalam merancang penilaian yang tepat sasaran.

 “Penyusunan kisi-kisi soal bukan hanya tentang membuat pertanyaan, tetapi memastikan setiap soal benar-benar mengukur kompetensi yang diharapkan. Dengan pelatihan ini, kita ingin guru lebih terampil dalam menilai secara objektif dan adil,” ujar Ilhamdi.

Ia juga menambahkan bahwa guru merupakan garda terdepan dalam memastikan mutu pendidikan dasar. Karena itu, kemampuan dalam merancang asesmen yang valid dan terukur sangat menentukan keberhasilan pembelajaran di sekolah.

Selama empat hari, peserta memperoleh materi intensif yang disampaikan oleh para narasumber berpengalaman dari Yayasan Adiluhung Nusantara. Materi pelatihan meliputi  prinsip dasar penyusunan kisi-kisi soal,  teknik menulis butir soal pilihan ganda dan uraian, Penyusunan rubrik penilaian, serta analisis tingkat kesulitan soal. 

Metode pelatihan dikemas aktif dan partisipatif, menggabungkan sesi teori, diskusi kelompok, simulasi, dan praktik langsung. Para peserta tidak hanya menerima materi, tetapi juga mengerjakan latihan nyata berupa penyusunan kisi-kisi dan soal, kemudian hasilnya dievaluasi bersama oleh fasilitator.

“Model pelatihan seperti ini sangat bermanfaat karena kami langsung mempraktikkan teori yang baru saja dipelajari,” ujar Nuraini, salah satu peserta dari SD Negeri 7 Mempawah Hulu.

Ia mengaku pelatihan ini membuka wawasan baru tentang pentingnya kesesuaian antara indikator pembelajaran, kisi-kisi, dan soal yang dibuat.

Kepala Bidang Pembinaan SD Disdikporapar Mempawah, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program peningkatan profesionalisme guru. Dengan kemampuan penyusunan asesmen yang baik, guru diharapkan mampu memastikan proses pembelajaran berjalan lebih bermakna dan hasil penilaiannya benar-benar mencerminkan kemampuan siswa.

Selain itu, kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi dan berbagi pengalaman antarguru dari berbagai sekolah. Banyak ide dan praktik baik yang muncul dari sesi diskusi, terutama dalam menyesuaikan soal dengan konteks lokal dan karakteristik peserta didik di Mempawah.

Pasca pelatihan, peserta diharapkan dapat menerapkan hasil pembelajaran di sekolah masing-masing, baik untuk ujian sekolah maupun asesmen formatif dan sumatif. Dinas Pendidikan juga berencana melakukan monitoring dan pendampingan lanjutan agar praktik penyusunan asesmen berkualitas benar-benar terimplementasi di kelas.

“Dengan pelatihan ini, kami berharap kualitas soal dan proses penilaian di SD meningkat. Guru bukan hanya menjadi pelaksana kurikulum, tetapi juga perancang asesmen yang profesional,” kata Ilhamdi menutup kegiatan.

#Nasional
SHARE :
LINK TERKAIT